Friday, May 30, 2008
Pernapasan "Segitiga" untuk Tenaga Dalam
beberapa contoh perguruan yang menggunakan Ilmu Hikmah dalam penmbangkitan tenaga dalamnya adalah :
* Budi Suci
* Beruang Putih
* Al Hikmah
* Asma'ul Husna
* Jaya Sempurna, dsb...........
pada pelatihan tenaga dalam secara hikmah, kita lihat terdapat beberapa point yang di latih dan di selaraskan, yaitu :
* Dzikir / Amalan tertentu
* Nafas
* Visual
* Gerak / Jurus ( seperti Tendet. Jeblak, buang dsb..)
yang menarik adalah, didalam Pelatihan Tenaga Dalam secara Hikmah ini adalah, dalam hal kenaikan Tingkat Tenaga Dalam adalah sejauh mana mereka Mengamalkan amalan yang diberikan / dzikir yang diberikan.. bahkan sering kita dengar bahwa Tanda naiknya Tingkat seorang praktisi adalah melalui Firasat Mimpi berupa simbol tertentu atau sejenisnya...
selain itu terdapat pendapat yang menyatakan bahwa tanaga dalam secara hikmah memiliki Khodam Khusus dan Guru Bathin yang khusus, yang akan mengawasi dan membimbing menurut "caranya "sendiri..
tingkatan keilmuan para pengamalnya ada yang menyebutkan dengan istilah KHOTAMAN, KITAB,JURUS dll..tergantung perguruan masing masing..
selain itu, disetiap tingkat, biasanya tiap perguruan memiliki tambahan variasi amalan tertentu yang hanya dapat di Ambil apa bila taraf /tingkat keilmuannya mencukupi, seperti adanya KHOTAM PUKULAN API, KHOTAM PUKULAN PETIR yang baru bisa di ambil apabila seseorang telah cukup tarafnya..
ini adalah gambaran dasar dari pernafasan segitiga
pernafasan zikrullah secara meditasi duduk
gunanya sebagai pembangkit tenaga dalam sistem ilmu hikmah
caranya:
1. tarik nafas, dlm hati sambil baca HU ( tarik nafas dlm 5 hitungan )
2. tahan nafas, dlm hati baca ALLAH-ALLAH.. ( tahan dlm 5 hitungan)
atau Ya Allah Ya Hayyu Ya Qoyyum Ya Azhim Ya Robbal `Alamin 5x
3. keluar nafas, dlm hati baca ALLOOH (dalam 5 hitungan)
jika melakukan cara ini dengan pernafasan segitiga
maka tarik-tahan-keluar nafas harus sama hitungannya
misal tarik nafas dalam hitungan 7 maka tahan jg dlm hitungan 7
dan keluar nafas juga dalam hitungan 7
sertiap tingkatan hitungan nafas, harus dilakukan selama 7 hari,
barulah boleh naik 7 hari kedepannya dengan hitungan
yang baru..
pada saat menahan nafas, diafragma perut harus dikencangkan
sekuat mungkin, dan konsentrasi penekanan harus berada di titik
yang terletak diatas pusar (ini untuk menghindari turun bero)
Dilakukan setiap selesai sholat wajib (mohon maaf pada penulisan Indonesianya)
1. Astaghfirullah alladzim.........101 kali.
2. Subhanallah....................33 kali.
3. Alhamdulillah....................33 kali.
4. Allahuakbar......................33 kali.
5. La illahaillallah.................101 kali.
Langsung menyambung tanpa boleh diselingi/terselingi perkataan lain.
Audzubillahiminassyaitonnirojiim
Bismillahirrohmannirrohim
Astaghfirullah alladzim...(3 kali)
Syahadat
Allahuma soli ala muhammad wa ala ali muhammad.
Ya Allah Saya minta dikaruniai tenaga dalam sejati
Ya Allah Ya Rabbal alamin perkenankanlah ya Allah.
Amin...amin...amin ya Rabbal alamin.
Cara pemakainannya adalah cukup dengan memainkan nafas (bebas, sesuai kemampuan, baik dada maupun perut)
* Nafas buang, untuk tolak serangan
* Nafas tahan, untuk menahan serangan.
* Nafas tarik, untuk menarik serangan, yang kemudian dilontarkan.
Begitu juga untuk pengobatan. Tarik dahulu kemudian dibuang kearah luar si pasien (jangan dibuang ke pihak lain).
Dan juga untuk keperluan lainnya; semisal penunduk, pengasihan, mengembalikan orang minggat, menjadikan/memisahkan pasangan, dll.
Tuesday, May 27, 2008
TIPS : Tenang Menghadapi Tantangan
Setiap tantangan pada awalnya memang terasa sangat menakutkan. Misalnya,saat pembicara di sebuah seminar tidak hadi, dan kitalah yang harus menggantikannya. Kita langsung ngeri harus bicara di depan umum. Lutut gemetaran, dagu gemerutuk, keringat dingin mengucur deras.
Tapi begitu kita nekad maju, mulai mengambil mic dan mengeluarkan suara, semua akan berlangsung biasa saja. Rasa takut lenyap setelah kita menghadapinya!
Lalu bagaimana caranya agar kita tetap tenang?Ini dia tipsnya:
- Kendalikan Emosi
2. Hindari menyalahkan Pihak lian
"Dasar meja sialan! kenapa nongkrong disitu sih? Lihat kakiku kejeduk sampai memar!"
Jangan lakukan! Meski orang lain bersalah, jangan salahkan. Menyalahkan tak pernah mengubah apa-apa. Tak membuat situasi menjadi lebih baik. Malah sebaliknya, akan menyakiti lebih banyak dan akan mengarah kepada situasi yang saling menyalahkan satu sama lain. Fokuslah bukan pada kesalahan, tapi pada penyelesaian. Itulah sikap seorang pemenang.
"Sya pusing mikirin masalah ini"."Duh, kayaknya kita menemukan jalan buntu nih"."Mustahil masalah ini bisa diselesaikan"."Tak ada jalan keluar mending nyerah deh!". Itu adalah bahasa kaum pecundang(loser).
Orang sukses tahu bahwa kata-kata akan mendorong hasil. Jika mereka berbicara seperti pecundang, mereka akan benar-benar menjadi pecundang. Kalah. Tapi kalu menolak kekalahan, mereka takkan bisa dikalahkan. Menang.
4. Fokus pada sisi positif
Fokus pada sisi negatif memberi kita sikap lemah dan kalah. Mungkin kita bisa belajar dari sikap orang Sunda. Semenderita apa pun, mereka tetap bisa bilang untung. "Aduh saya ketabrak becak. UNTUNG gak luka parah". "Aduh saya bangun kesiangan. UNTUNG gak dimarahin bos".
Menjadi Si Untung tidak ada ruginya. Malah bahagia, sebab sebesar apa pun masalahnya, kita tetap santai.
Bersikap Tenang seperti Rasulullah
Rasulullah adalah teladan kita dalam menyikapi masalahdengan ketenangan. Inilah resep beliau untuk tetap tenang:
- Menahan amarah. Ketika Rasulullah saw. ditanya apa yang seharusnya dilakukan saat menghadapi masalah, beliau menjawab 3 kali, " Jangan marah! Jangan marah! Jangan marah!. Menahan amarah sudah menjadi kebiasaan Rasulullah.
- Diam. Kalau ada masalah yang membuat beliau marah, Rasulullah memilih diam dari pada mengucapkan sumpahan dan makian, karena prinsip beliau, "Katakanlah yang baik-baik saja, atau diam".
- Berwudhu. Ketika amarah sedang memuncak di dada sampai di kepala, Rasulullah saw tidak meledak-ledak. Beliau pergi mengambil air wudhu. Sentuhan air yang sejuk dan doa yang khusyuk bagaikan oase yang mendinginkan kegersangan hati beliau.
- Berdoa kepada Allah swt.
- Membaca AL-Qur'an.
Pembaca, inilah hidup. Hidup terasa indah justru karena ada masalah. Kalau hidup datar-datar saja, kita takkan belajar untuk lebih bijaksana. Juga kita takkan punya banyak cerita. Bukankah saat termanis dalam hidup adalah ketika kita bisa cerita tentang keberhasilan kita menaklukkan sebuah tantangan?
Semoga ini menjadi sebuah bacaan yang bermanfaat.
Wassalamualaikum wr. wb